Pelajari Pembuatan Konten SEO Friendly, Pustakawan Perpustakaan UNU Yogyakarta Hadiri Workshop SEO di Universitas Ahmad Dahlan
Penulis: Tia Dyan Wilujeng, Pustakawan UNU Yogyakarta - 1 Agustus 2023
Sumber Foto: Dokumentasi Perpustakaan Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta
Perpustakaan yang baik merupakan perpustakaan dinamis, yaitu perpustakaan yang mau untuk terus berkembang mengikuti tren dan memenuhi preferensi pengguna. Hal ini menjadi dasar Perpustakaan Universitas Nahdlatul Ulama Yogyakarta untuk meningkatkan skill pustakawan.
Pustakawan Perpustakaan Universitas Nahdlatul Ulama, Tia Dyan Wilujeng ditugaskan oleh Kepala Perpustakaan untuk mengikuti workshop “Rahasia Halaman Pertama Google: Tips & Trik Membuat Konten Perpustakaan yang SEO Friendly“ sebagai pengembangan skill dalam mengelola media sosial perpustakaan. Workshop ini diinisiasi oleh Perpustakaan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang bekerja sama dengan Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (FPPTMA). Program ini diikuti oleh pustakawan dari beberapa wilayah di Indonesia.
Workshop yang dilaksanakan secara hybrid pada tanggal 1 Agustus 2023 ini mengundang dua orang narasumber yaitu bapak Didik Arwinsyah, beliau adalah SEO Specialist dan bapak Drs. Tedy Setiadi, M.T., dosen TI UAD.
Sumber Foto: Dokumentasi Perpustakaan Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta
Sumber Foto: Dokumentasi Perpustakaan Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta
Saat ini, perpustakaan dalam membuat artikel ataupun konten selalu melakukan analisa dan pengoptimalan Search Engine Optimization (SEO). Optimalisasi tersebut dimanfaatkan untuk meningkatkan peringkat hasil pencarian dalam mesin pencari, seperti Google, Bing, dan lain-lain. SEO ini penting karena secara umum, orang cenderung memilih hasil pencarian yang muncul di halaman pertama hasil pencarian. Artikel atau konten yang muncul di halaman pertama akan dianggap lebih relevan dan dapat dipercaya.
Didik Arwinsyah, narasumber pertama menyampaikan bahwa terdapat dua elemen SEO, yaitu riset keyword, dan onpage. Riset keyword ini, pustakawan harus memiliki mindset “Buatlah konten yang dicari orang”. Sedangkan onpage, pustakawan harus mengetahui apa yang akan dibaca oleh mesin pencari (Google).
SEO friendly dalam konten perpustakaan diartikan bahwa konten harus diarahkan untuk mengoptimalkan kata kunci yang relevan dan penting mengenai bidang perpustakaan. Goals SEO pada konten perpustakaan ialah dapat meningkatkan kemungkinan konten atau artikel ditemukan lebih banyak orang melalui mesin pencari, terutama di halaman pertama hasil pencarian.
Narasumber kedua yaitu Tedy Setiadi melakukan knowledge sharing tentang “Pemanfaatan Google Trends dan Gephi untuk Membantu Menganalisis Data bagi Pustakawan”. Google trends ini digunakan untuk mengidentifikasi potensi topik yang menarik dan membandingkan kata kunci. Pustakawan yang menggunakan Google Trends sebagai tools analisa konten akan lebih mudah paham tentang tren pencarian dan lebih mudah menentukan kata kunci yang tepat. Pustakawan juga dapat menyesuaikan konten dengan perubahan minat pengguna.
Gephi sendiri merupakan perangkat lunak analisis jaringan dan visualisasi data. Dalam lingkup perpustakaan, Gephi digunakan untuk menganalisis data, baik sirkulasi, aktivitas dan interaksi pengguna dengan sumber daya elektronik perpustakaan. Gephi sangat membantu pustakawan dalam memahami tingkat penggunaan dan preferensi pengguna terhadap sumber daya elektronik yang disediakan perpustakaan.
Pemanfaatan SEO dan Google Trends bagi pustakawan dapat meningkatkan efektivitas konten perpustakaan dan performa situs web perpustakaan, serta memberikan nilai tambah kepada pengguna. Nilai tambah tersebut ialah penyediaan informasi yang relevan dan sesuai dengan minat pengguna. Sedangkan Gephi digunakan sebagai alat analisis jaringan yang kompleks bagi pustakawan untuk menggali wawasan dari data perpustakaan hingga meningkatkan efisiensi pengambilan keputusan dan efektivitas layanan perpustakaan.